NEWS UPDATE :  
info@maislamiyahsenori.sch.id

Pijar Emas

Profil Sekolah

Nama Sekolah : MA Islamiyah Senori
Jenis Sekolah : swasta
Nss : 1
Npsn : 20584772
Tanggal Berdiri : 1981-06-01
Akreditasi : Sangat Baik
Program Jurusan :
  1. IPA
  2. IPS
  3. BAHASA
Izin Operasional : L.m./3c/355c/1985
Luas Tanah : 2.770 m2
Kurikulum :
Jam Aktif :
Jumlah Guru Staff : 0
Jumlah Siswa : 0
Jumlah Rombel : 0
Jumlah Prestasi : 0
Slogan Sekolah :
Kepsek : H. A. Musta'in, S.Ag., S. Pd
Nip : 0
Masa Kerja :
Izin Memimpin :
Status Kepegawaian :
Pendidikan Terakhir :

Deskripsi Sekolah

Eksistensi Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah Senori yang biasa disingkat MAIS telah mengalami pasang surut yang cukup dramatis. Berbekal keinginan sebagian besar siswa tamatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk mendapatkan pendidikan lanjutan mendorong pengurus Madrasah Islamiyah (MIS) pada tahun 1971  mendirikan Madrasah Aliyah.

  1. Masyhuri selaku Pengurus Madrasah Islaimiyah (MIS) saat itu yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Senori memberi restu pada para tamatan MTs untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Aliyah (baca: MA) . Dengan menempati gedung madrasah yang berada di selatan masjid jamik Raudotus Sholihin Senori (kini ditempati MTs Banin/Banat) kali pertama para siswa MA angkatan pertama merasakan pendidikan setingkat menengah atas (SLTA) para dewan asatidnya juga tidak tanggung-tanggung mereka adalah para Muassis (pendiri) MIS dan para intelektual muda Senori lainnya.

Namun sayang, iklim politik yang terjadi pada tahun 1970-an  mengakibatkan proses pembelajaran MA Islamiyah yang terletak di jalan K. Djoned 62 Jatisaeri Senori ini  mengalami  stagnan, proses pembelajaran yang seharusnya berjalan normal terbengkalai akibat siswa maupun guru disibukkan oleh urusan politik praktis sehingga menimbulkan pro dan kontra di antara mereka yang berdampak pada berhentinya proses pembelajaran. Selama hampir 10 tahun pembelajaran di MA Islamiyah Senori akhirnya berhenti total, baru pada  1 Juni 1981 MA Islamiyah jilid II kembali dirintis secara formal.

Bila pada pendidikan MA Periode  pertama  telah mengalami premature tidak demikian dengan pereode kedua ini, melalui tangan dingin H. In’am Husnan, B.A. yang ditunjuk pengurus MIS merekontruksi MAIS, merancang MA lebih serius dan rapi dengan program pembelajaran yang jelas. Meski pelajaran muatan lokal masih mendominasi pelajaran yang diajarkan di MA, Pak In’am, demikian kepala MA pertamau biasa disapa, mencoba memasukkan pelajaran-pelajaran kurikulum pemerintah, hal itu bertujuan agar siswa kelas 3 nantinya dapat mengikuti ujian persamaan dan mendapatkan ijazah formal dari pemerintah di samping ijazah lokal yang didapat dari LP. Ma’arif dan pengurus MIS sendiri.

Selanjutnya tahun 1990 kendali MA beralih ke tangan KH. Abd. Syukur Suyitno, B.A., masa peralihan ini dimanfaatkan Pak Syukur yang tak lain pengasuh pondok pesantren Al Hidayah Putri Sendang untuk menata dan melanjutkan program  MA sebelumnya lebih transparan, dibantu tenaga administrator yang berpengalaman, beliau mulai menertibkan administrasi kantor dan managemen keuangan serta mengaktifkan peran siswa melalui OSIS. Pada masa itu kali pertama Majalah Dinding (mading) dibuat dan dikelola, mading 2x1 meter  yang diberi nama “Al-Hikmah” diletakkan menempel  dinding depan kantor  MA yang kini ruang MTs Banin. Mading ini, menampung kreasi-kreasi tulis siswa yang diterbitkan dwi mingguan.

Membentuk Yayasan

Pada tahun 1997 atas  inisiatif  ketua Pengurus MIS, H. Mas’udi Shodiq, lembaga pendidikan di bawah naungan pengurus MIS mulai diupayakan berbadan hukum. Peralihan dari pengurus MIS menjadi yayasan MIS dimaksudkan agar  keberadaan lembaga yang selama ini dikelalola lebih jelas dan legal formal.

 Selanjutnya pemberian nama lembaga sempat menjadi tema rapat yang menarik, berbagai nama sempat disodorkan. Namun akhirnya disepakati nama “Sunnatunnur” menjadi nama yayasan hingga sekarang. Nama Sunnatunnur kali pertama diusulkan oleh KH. Fathoni Thohir, beliau adalah putra  KH Thohir Leran Senori yang merupakan salah satu Kyai dari sekian Kyai pendiri Madrasah Islamiyah Senori, menurutnya Kecamatan  Senori berasal dari kata “Sunnatunnuri”. Maka “Sunnatunnur” identik dengan nama Senori itu sendiri.

Sejak itulah tidak terkecuali MAIS berada dalam naungan  yayasan baru ”Sunnatunnur”, sebagai pencatat akte dipercayakan notaris senior Nurul Yaqin Tuban dengan  nomor regester 52.